rec-dev.com – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus sedang mempersiapkan evakuasi 83 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Suriah. Langkah ini diambil menyusul eskalasi konflik yang terjadi di negara tersebut, terutama setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar Al-Assad dan serangan kelompok bersenjata anti-rezim di Suriah utara.

Situasi keamanan di Suriah saat ini sangat dinamis dan berbahaya. Pertempuran antara pasukan rezim Bashar Al-Assad dan kelompok bersenjata anti-rezim telah memanas, terutama di wilayah utara seperti Aleppo dan Hama. Kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra, telah melancarkan serangan besar-besaran dan berhasil merebut wilayah strategis di Suriah utara.

Kemlu RI telah meningkatkan status siaga di beberapa provinsi di Suriah menjadi Siaga I (tingkat tertinggi). Status ini diberlakukan di delapan dari 14 provinsi Suriah, yaitu Aleppo, Idlib, Hama, Dier Zour, Hasaka, Raqqa, Daraa, dan Suwaida sejak 2 Desember 2024. KBRI Damaskus juga telah mengambil semua langkah yang dianggap perlu untuk memastikan keselamatan WNI, termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman jika situasi keamanan memburuk.

Para WNI di Suriah diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari KBRI Damaskus. Mereka diminta untuk segera melapor diri dan menjaga komunikasi dengan perwakilan RI, menghindari tempat-tempat rawan, serta menggunakan media sosial secara bijak. Selain itu, WNI juga diminta untuk mempersiapkan “tas survival” yang berisi dokumen dan benda-benda penting yang dapat segera dibawa apabila harus mengungsi ke tempat aman.

Untuk memantau dan melindungi WNI di Suriah, Kemlu RI memanfaatkan aplikasi Safe Travel. Aplikasi ini berfungsi untuk agen sbobet memberikan bantuan jika WNI mengalami masalah, serta memantau sebaran, lokasi, dan identitas WNI di luar negeri. Aplikasi Safe Travel juga dapat melacak keberadaan WNI di luar negeri melalui fitur geotagging, yang sangat penting dalam situasi darurat seperti ini.

Kemlu RI dan KBRI Damaskus sedang mempersiapkan rencana evakuasi untuk 83 WNI yang saat ini berada di Suriah. Rencana ini mencakup koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk perwakilan Indonesia di negara-negara tetangga Suriah, untuk memastikan evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan cepat. WNI yang akan dievakuasi akan diarahkan ke tempat yang lebih aman, baik di dalam maupun di luar Suriah.

Kemlu RI terus memantau situasi keamanan di Suriah dan berkomitmen untuk melindungi WNI di sana. Dengan meningkatkan status siaga, memberikan imbauan kepada WNI, dan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi Safe Travel, Kemlu RI berupaya memastikan keselamatan dan keamanan WNI di tengah eskalasi konflik yang memanas. Rencana evakuasi yang sedang disiapkan menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak meninggalkan WNI dalam situasi bahaya.