serangan-baru-rusia-hantam-ukraina-seruan-trump-kepada-putin-diabaikan

rec-dev – Serangan udara besar kembali mengguncang Ukraina pada Kamis malam. Puluhan warga sipil tewas dan infrastruktur vital hancur. Padahal, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah secara terbuka meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan agresinya.

Trump menyampaikan pernyataan mengejutkan dunia internasional. Saat ini ia tengah menggalang dukungan untuk kampanye presiden 2024. Dalam unggahan videonya di media sosial, Trump berkata tegas, “Vladimir, BERHENTI!” Seruan ini cepat menjadi viral dan menuai beragam reaksi.

Namun, seruan tersebut tampaknya tidak berpengaruh. Beberapa jam setelah video itu dipublikasikan, rudal-rudal Rusia menghantam berbagai kota Ukraina. Kota Kyiv, Kharkiv, dan Dnipro menjadi target utama. Menurut laporan pihak berwenang Ukraina, serangan itu menewaskan sedikitnya 47 orang dan melukai lebih dari 120 lainnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato daruratnya menyatakan bahwa negaranya “tidak akan menyerah.” Ia menyerukan komunitas internasional untuk memperketat sanksi terhadap Rusia dan mempercepat pengiriman bantuan militer. “Kami berterima kasih atas setiap suara yang menyerukan perdamaian,” ujar Zelensky, “tetapi kami membutuhkan tindakan nyata untuk menghentikan pembantaian ini.”

Seruan Trump dan Reaksi Dunia

Banyak pihak menilai seruan Trump sebagai langkah langka dari mantan presiden AS medusa88 terhadap pemimpin asing. Apalagi, hubungan dekat Trump dan Putin kerap menjadi spekulasi selama ini. Beberapa analis politik berpendapat bahwa seruan itu bertujuan memperkuat citra Trump sebagai sosok yang bisa “mengendalikan” Putin menjelang pemilu.

Gedung Putih merespons dengan pernyataan diplomatis. Mereka menegaskan bahwa semua seruan untuk mengakhiri kekerasan penting. Namun, mereka juga menegaskan bahwa kebijakan resmi AS terhadap Rusia akan tetap ditempuh melalui diplomasi dan tekanan internasional, bukan permintaan pribadi.

Di sisi lain, Kremlin menanggapi komentar Trump dengan dingin. Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa operasi militer di Ukraina akan “terus berlanjut sesuai tujuan strategis Rusia.” Ia juga menolak mengomentari apakah seruan Trump berpengaruh pada keputusan Moskow.

Dampak Kemanusiaan yang Memburuk

Situasi kemanusiaan di Ukraina terus memburuk. Ribuan warga sipil mengungsi ke wilayah barat Ukraina dan negara-negara tetangga seperti Polandia serta Rumania. Organisasi Palang Merah melaporkan kekurangan pasokan medis dan makanan di beberapa kota yang terdampak parah.

“Setiap hari, kehidupan warga sipil terus menjadi korban perang ini,” kata seorang relawan di Kyiv. “Kami membutuhkan lebih dari sekadar kata-kata; kami membutuhkan perlindungan nyata.”

Serangan terbaru ini memperjelas bahwa konflik di Ukraina masih jauh dari berakhir. Meski banyak tekanan internasional, termasuk dari sosok seperti Donald Trump, warga Ukraina tetap berjuang bertahan hidup di tengah kehancuran.